Lingkungan

Pohon Mangrove di Dumai Semakin Terancam

Keterangan foto : ekowisata bandar bakau Dumai

DUMAI, RIAULINK.COM - Hutan bakau (mangrove) di Kota Dumai kian terancam. Tidak hanya karena abrasi di bibir pantai yang setiap tahunnya semakin parah, melainkan adanya dapur arang di sejumlah tempat di Kota Dumai juga membuat mangrove semakin terancam. 

Apalagi bahan baku arang adalah pohon mangrove, namun kini ditebang dengan cara ilegal.

Untuk itu, pemerintah harus punya terobosan agar hutan mangrove di Kota Dumai tidak punah.  

Pemko Dumai berkomitmen menjaga keseimbangan ekosistem lingkungan agar kota ini tumbuh dan berkembang sebagai kota yang sehat, sejuk dan asri. 

Salah satunya dengan menjaga kelestarian hutan bakau yang masih asri di sejumlah lokasi.

"Kota Dumai saat ini sedang berkembang pesat. Terutama di sektor industri. Untuk itu kami memandang penting dan komitmen menyeimbangkan perkembangan itu dengan menjaga kelestarian lingkungan,”ujar Pj Sekretaris Daerah Kota Dumai Hamdan Kamal beberapa waktu lalu saat pembukaan kegiatan lokakarya pengelolaan pesisir terpadu di Riau. 

Salah satu yang sangat penting adalah menjaga ekosistem pesisir sebagai sebuah kawasan multidimensi dengan hutan bakaunya. 

Di satu sisi sebagai pencegah abrasi, tempat tumbuh kembangnya biota laut, paru-paru kota dan wisata.

Kota Dumai memiliki panjang garis pantai sekitar 135 km. Di sebagian garis pantai tersebut, masih tumbuh mangrove berbagai jenis. 

"Beberapa di antaranya langka di dunia. Kami akan terus dorong untuk terus dilestarikan dan dikembangkan,” katanya.

Pihaknya akan melakukan koordinasi dengan berbagai pihak terkait dengan adanya ancaman terhadap hutan bakau. 

“Saat ini, kami akan fokus pada studi desain rencana restorasi kawasan pesisir di Pangkalan Sesai,” ujarnya.

Ia mengatakan, restorasi ekosistem mangrove bukan hanya tanggung jawab pemerintah, melainkan juga tanggung jawab semua pihak, termasuk pihak swasta. 

“Ancaman terhadap mangrove harus kita antisipasi bersama,”tukasnya.(Kll)