Riau

Kemari Dilantik, Tekadnya Memperjuang Nasib Anak Melayu

PEKANBARU, RIAULINK.COM - Lenggang langkah Gubernur Riau Drs H Syamsuar MS.i, ketika memasuki Balai Serindit Aula Gubenuran, ditengkah dengan gendang silat. Petang Sabtu, 20 Juli 2019 itu, digelar
pelantikan pengurus Keluarga Melayu Riau (Kemari) priode 2019-2022. 

Begitu duduk di meja bulat yang posisinya paling menonjol di depan, orang nomor satu di Riau itu disuguhkan tari persembahan dan sempat menikmati sirih.

Selanjutnya, semua hadirin diminta berdiri menyanyikan lagu Indonesia Raya, kemudian disusul dengan pembacaan ayat suci Al-qur'an. 

Tibalah saatnya Gubernur Syamsuar didampingi Ketua Harian LAMR, Syahril Abu Bakar, Wakil Ketua DPRD Riau Asri Auzar, melakukan pelantikan dengan membacakan naskah pelantikan serta menyematkan pin secara simbolis kepada Ketua Kemari H. Trimandiaz. 

Ketua Kemari H. Trimandiaz dalam sambutannya mengatakan, Kemari adalah organisasi sosial professional yang didirikan oleh anak-anak Melayu yang bekerja di PT Caltex Pacific Indonesia pada masa reformasi tahun 1998. Gagasan pendirian Kemari adalah memperjuangkan nasib anak Melayu dan tempatan yang berada di Provinsi Riau. 

Dengan dasar itulah Kemari saat itu turut membantu perjuangan pemanfaatan blok Siak yang lebih besar bagi masyarakat Riau ketika pengembalian blok kepada pemerintah dari kontraktor.

"Kami, anak Melayu berterimakasih kepada perusaahan PT CPI yang lebih dari 90 tahun berkontribusi bagi bangsa dan peningkatan sumber daya manusia. Dan dengan itikad sangat baik ini lah Kemari sempat menjadi mitra bagi CPI untuk mendistribusikan dana CSR kepada masyarakat Riau dengan lebih optimal walaupun pada akhirnya kemitraan itu terputus," ujar Trimandiaz.

Kemari, sambung Trimandiaz, juga membantu anak melayu dan tempatan untuk bekerja di lingkungan migas, baik itu berupa sharing informasi maupun memberikan edukasi. Setelah melalui perjalanan cukup panjang cukup banyak anak melayu dan tempatan yang bekerja di lingkungan migas terutama CPI yang terserbar di seluruh bidang dengan keahlian masing-masing yang tak kalah dengan anak-anak yang tumbuh di daerah lain, walaupun jumlah anak-anak melayu tersebut tidak banyak, hanya 5 persen.

Setelah 20 tahun Kemari berdiri, di saat Blok Rokan tempat KEMARI bergerak dikembalikan kepada pemerintah dan diserahkan kepada perusahaan nasional untuk pengelolaannya, KEMARI sangat siap berkontribusi lebih besar untuk membangun, negara dan daerah Riau khususnya, karena itu wujud idealis dan kecintaan kami anak Melayu Kemari kepada melayu dan daerah.

"Kemari memiliki gagasan-gagasan bagaimana Blok Rokan dapat meningkatkan kehidupan dan pendidikan masyarakat Riau hingga meningkatkan pendapatan daerah serta menyelesaikan masalah-masalah di lingkungan Blok Rokan seperti illegal tapping, pencurian, limbah dan demonstrasi. Karena anak melayu di Kemari lah yang sangat mengerti dengan Blok Rokan dan lingkungannya bukan orang-orang yang mengaku ahli tapi tak mengenal betul Blok Rokan tersebut. Gagasan-gagasan ini tentunya akan sulit terwujud jika anak-anak Melayu Kemari hanya sebagai pekerja rendahan atau penonton tidak menempati posisi strategis pembuat keputusan, terutama di masa transisi Blok Rokan dan kedepannya," ungkap Trimandiaz.

Kini, ujar Trimandiaz, saatnya anak Melayu lebih bangkit pada momen peralihan Blok Rokan di 2021, bukan melawan tapi lebih kuat berjuang agar Blok Rokan lebih bermanfaat untuk daerah Riau yang kita cintai bukan untuk segelintir orang atau kelompok. Karena Riau adalah tempat dimana kita hidup dan mungkin dikuburkan kelak.

"Mari kita bersama berjuang membangun Riau serta manaikkan marwah Melayu.
Semoga Allah SWT me-ijabah do’a dan keinginan-keinginan baik kita ini," ajak Trimandiaz.

Sementara itu, Ketua Harian LAMR Syahril Abu Bakar menyebutkan, jika semuanya sudah bersatu maka yakinlah negeri ini akan maju. Yang punya kedudukan, berilah kesempatan kepada anak Melayu yang masih berada di bawah. "Kita harus saling membantu," katanya. 

Syahril juga menyebutkan, semuanya harus bersatu padu dalam mendukung kepemimpinan Syamsuar. Sebab, tidak perlu diragukan lagi kepemimpinannya dalam membawa Riau lebih maju lagi.

Sementara itu Gubernur Riau Drs H. Syamsuar MS.i, berharap keberadaan Keluarga Melayu Riau (Kemari) juga dapat berkhimat untuk Provinsi Riau.

"Mari bersama-sama membangun Riau, jangan mau dipecah belah sehingga kita jadi berkecai-berai," ucap Syamsuar dalam sambutannya.

Syamsuar meminta agar Kemari menjalin dan membangun komunikasi, sebab jika tidak terjalin komunikas akan terjadi miskomunimasi sehingga timbol rasa curiga terus. "Jangan percayo dengan kato orang, agar kita tidak terpecah belah," ucap Syamsuar dengan logat Melayu Pesisirnya. 

Syamsuar juga menyebutkan, membangun komunikasi tidak perlu kaku, tak perlu seremonial. Dimana saja bisa dilakukan, bahkan Syamsuar selalu melakukan komunikasi dengan masyarakat di masjid.

"Kita semua bertanggung jawab untuk memajukan negeri ini, jangan sampai ganti operator ganti pula semuanya. Yang berada di atas jangan lupa dengan yang dibawah, jaga keseimbangan sehingga kita tetap kompak. Kalau kita kompak, orang lain tak bisa berbuat apa-apa," ungkap Syamsuar.

Dengan dilantiknya pengurus Kemari priode 2019-2022 yang baru ini, kata Syamsuar, diharap menjadi semangat baru bagi semua pihak dalam membangun Riau lebih maju lagi. Sehingga terciptanya investasi yang nyaman di Riau ini.