Ekonomi

Pemudik Masih Terpantau Ramai di Tanjung Buton, Ada yang Nginap

SIAK, RIAULINK.COM - Pengunjung Pelabuhan Tanjung Buton dalam arus balik mudik lebaran 2019 tampak membludak. Bahkan terlihat ada yang menginap di pelabuhan tersebut, Kamis (13/6/2019) pagi.

Ketika roro yang ditunggu ratusan penumpang itu tiba di pelabuhan, terlihat tak semua pemudik yang berhasil naik ke Kapal, penumpang yang membeludak dan antrean kendaraan cukup panjang tersebut, tidak bisa diangkut keseluruhan.

Menurut informasi yang diterima Riaulink.com, sekitar ratusan penumpang harus rela bermalam di pelabuhan. Rata-rata adalah penumpang yang akan kembali ke Batam dari beberapa daerah di Riau dan provinsi tetangga yakni Sumatera Barat (Sumbar). Mereka memilih naik kapal dan Roro dari Buton karena tiket pesawat yang dinilai masih mahal.

"Ya, terpaksa malam tadi kita menginap dulu bang, Karena nampaknya lebih didulukan kendaraan seperti mobil dan lainnya. Sehingga kami penumpang biasa harus menunggu," ujar Dayat calon penumpang dari Pekanbaru.

Dirinya mengaku, biasanya menuju Batam via Pekanbaru melalui Bandara SSK II. Namun karena harga tiket jauh di atas normal, dia memilih melewati jalur laut dari Siak.

"Tiket pesawat mahal bang, penghasilan kitapun menurun juga kan," ungkapnya.

Sementara itu Kadishub Siak Said Arif Fadilla yang turut mendukung kelancaran arus mudik di pelabuhan tersebut membantah informasi bahwa petugas memprioritaskan kendaraan roda empat.

"Di luar dugaan kami memang banyak penumpang. Bahkan juga ada penumpang dari Sumbar juga. Kami sudah turun langsung ke pelabuhan. Memang mereka memilih naik Roro karena tiket pesawat yang mahal. Jadi  memprioritaskan kendaraan itu tidak benar," kata Arif.

Lanjut Kadishub Siak mengungkapkan, dengan membeludaknya penumpang mengakibatkan kapal yang datang tidak sesuai. Di mana kapasitas Roro saja misalnya yang berangkat sekali sehari sekarang ini, berjumlah 250 orang dan 40 mobil. Sementara calon penumpang jauh melebihi angka tersebut.

"Sehingga KSOP tentu tidak mungkin memberangkatkan di luar kapasitas, karena ini menyangkut keselamatan penumpang," sambungnya.

Pihak pelabuhan menyadari minimnya kapal yang bersandar mengakibatkan penumpang harus menunggu di Buton. Dijelaskannya, dari hasil turun ke lapangan berdasarkan pengakuannya, seluruh penumpang yang belum berangkat sudah didata.

Diterangkan Kadishub Siak, membeludaknya penumpang di Pelabuhan Buton itu, karena arus balik pada H+6 memang banyak yang berangkat dan datang. Seperti dari dan ke Meranti, atau Karimun, termasuk ke Batam dan sebaliknya.

"Jumlah mobil juga banyak, jadi terpaksa dibuat antrean. Dalam kapasitasnya kami tetap menjaga kelancaran walaupun kewenangan penuh atas pelabuhan berada di ASDP dan Dishub Riau," ujarnya. (MRI)