Riau

Minyak Yang Mengaliri Pipa Milik BOB PT BSP Dicuri, Sungai Lukut Perawang Tercemar

RIAULINK.COM,SIAK - Pipa milik BOB PT BSP Pertamina Hulu Kabupaten Siak Riau yang berada tak jauh dari sungai Lukut, bocor di duga karena pencurian minyak. Akibat pencurian tersebut sungai yang membatasi kecamatan Tualang dan Minas itu tercemar.

Minyak yang bewarna hitam itu, merubah warna sungai yang sebelumnya jernih kini menjadi pekat. kejadian ini diduga akibat pencurian minyak oleh orang yang tidak dikenal, dengan modus membuat sambungan pipa secara ilegal, pada jalur pipa di PKM 15.800, daerah Lukut, Kecamatan Tualang, Siak.

Dari informasi yang diperoleh Riaulink.com, kejadian diketahui pada hari Sabtu (25/5/2019) dini hari, dan langsung ditangani oleh pihak perusahaan. 

Petugas juga tampak melakukan penanganan tumpahan minyak yang merembes di sekitar lokasi kebocoran. Upaya ini untuk meminimalisir dampak kebocoran terhadap lingkungan.

Terlihat, pada Minggu (26/5/2019) pagi, beberapa pekerja perusahaan menyisir TKP dan mendapatkan selang hydrant pemadam kebakaran, yang memiliki panjang lebih kurang 300 meter. Alat ini diduga merupakan peralatan para pelaku yang tertinggal, saat digunakan untuk mengalirkan minyak ke penampungan (mobil tanki). 

Saat awak media mencoba mengambil gambar dan mengolah informasi di tempat kejadian,  Sekuriti perusahaan tampak mengamankan lokasi, dan melarang wartawan mengambil gambar.

Beranjak dari lokasi, awakmedia mencoba menemui warga sekitar. Dari Pengakuan warga setempat, beberapa hari sebelumnya terlihat mobil tanki parkir pada salah satu rumah yang tak jauh dari pipa minyak tersebut.

"Aku ada beberapa kali nengok mobil tanki berhenti di depan rumah itu bang, lampu mobilnya mati, lampu rumah itu pun mati juga," sebut salah satu warga yang enggan menyebutkan namanya.

GM BOB PT BSP Pertamina Hulu, Riry Wurestya Hady, menyesalkan tindakan yang tidak bertanggung jawab ini. Negara sangat dirugikan akibat oil losses. Sebab, selain kehilangan minyak, fasilitas negara juga dirusak oleh pelaku. Kejadian ini juga berdampak terhadap pencemaran lingkungan serta berisiko terjadi kebakaran.

"Kita telah melaporkan kejadian ini kepada pihak berwajib, semoga petugas kepolisian segera mengusut dan melakukan tindakan kepada pelaku yang telah merugikan dan merusak aset negara," ujar Riry.

Ia menilai, aksi pencurian minyak ini tergolong profesional. Karena lokasi pencurian dilakukan di daerah berbatasan dengan sumur chevron dan akses jalan yang buntu. Pelaku juga ahli dalam melakukan pengelasan pipa.

"Pelaku pandai berkomunikasi dengan warga. Modusnya, pelaku melakukan pengukuran dan pemasangan pancang dengan alibi nanti akan mengganti lahan yang terkena pemasangan pipa," ujar Riry.

Sebelumnya kejadian ini, BOB telah memasang sign board sebagai tanda peringatan bahaya illegal tapping pada sejumlah titik rawan di sepanjang shipping line sebagai tindakan preventif. 

Selain itu BOB juga terus meningkatkan kewaspadaan untuk mengantisipasi kejadian serupa, mengingat makin maraknya kejadian tersebut di Provinsi Riau. (Rizal Iqbal)