Riau

Kantor BPOM di Inhil Taja KIE Tentang Cara Memilih Obat Tradisional yang Aman

Foto Bersama usai kegiatan. (Foto: Popy/ Humas))

RIAULINK.COM, INHIL - Untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman masyarakat tentang cara memilih obat tradisional yang aman, Kantor Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) di Kabupaten Inhil menggelar Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE) dengan mengusung tema Cerdas Memilih Obat tradisional yang Aman.

Kegiatan tersebut diikuti oleh 30 orang peserta yang terdiri dari TP-PKK Inhil, pelaku usaha obat dan makanan, serta masyarakat.

KIE diisi oleh dua orang narasumber, yaitu Kepala Kantor BPOM di Inhil Ayi Mahpud Sidik Ssi Apt MH, dan dari Dinas Kesehatan Inhil Irdawati SKM MM.

Bertempat di Solop Room Hotel Elite Tembilahan, Wakil Ketua I TP-PKK Inhil, Anita Pramawati Syamsuddin menghadiri kegiatan tersebut didampingi 6 orang anggota TP-PKK Inhil.

Kepala Kantor BPOM di Inhil dalam sambutannya mengatakan bahwa obat tradisional merupakan salah satu produk yang sedang berkembang pesat.

“Karena permintaan masyarakat yang cukup besar,” tuturnya sebelum membuka acara, Kamis (11/4) pagi.

Pengobatan tradisional, imbuhnya, merupakan pengobatan alternatif yang sudah digunakan secara turun temurun.

“Ujung tombak obat tradisional harus terjamin mutu, keamanan, dan khasiatnya sebelum digunakan,” tegas Ayi Mahpud Sidik.

Dijelaskannya bahwa hal tersebut ialah tanggung jawab bersama dari pihak pemerintah, produsen, dan konsumen. Ia juga memberi tahu tips memilih obat tradisional yang aman.

“BPOM memiliki jargon cara memilih obat tradisional yang aman, yaitu dengan Cek KLIKK (cek kemasan, cek label, cek izin edar, cek kedaluwarsa, dan cek khasiatnya),” papar Ayi.

Anita Pramawati selaku Wakil Ketua I TP-PKK Inhil memberi apresiasi kepada Kantor BPOM di Inhil. Ia menilai kegiatan ini merupakan hal positif yang dapat memberi pengetahuan kepada masyarakat agar selektif dalam memilih makanan dan obat-obatan.

“Sekarang kan marak penjualan makanan yang mengandung bahan berbahaya, seperti formalin, boraks, pewarna tekstil, pemanis buatan yang berakibat buruk terhadap kesehatan kita,” sebutnya.

Menurutnya, banyak pelajaran yang dapat diambil pada KIE kali ini. Dan masyarakat tidak perlu cemas lagi dalam memilih obat tradisional yang aman konsumsi.

“Di sini kita diberi tahu cara memilih obat tradisional yang aman, karena menang obat tradisional ini peredarannya sangat luas. Ternyata ada banyak merk produk obat tradisional yang tidak memiliki izin edar atau kode BPOM nya. Ini tentu sangat berbahaya apabila kita konsumsi,” terang Anita.

Dirinya berharap agar masyarakat jeli dalam sebelum membeli obat dan makanan.

“Dan kepada pelaku usaha, juallah produk yang layak konsumsi yang tidak mengandung bahan berbahaya agar tidak merugikan para konsumen,” pungkasnya.