Politik

Dinilai Punya Visi yang Pro kepada Buruh, Serikat Pekerja Nasional Deklarasi Dukung Jokowi

Serikat Pekerja Nasional (SPN). (Foto: Adhi Indra Prasetya/detikcom)

RIAULINK.COM - Serikat Pekerja Nasional (SPN) deklarasi dukung Joko Widodo dan Ma'ruf Amin di Pilpres 2019. SPN menilai, pasangan nomor urut 01 memiliki visi yang pro kepada buruh.

"SPN menilai bahwa pasangan Jokowi-Amin memiliki visi yang lebih pro-buruh dengan komitmen untuk meletakkan fondasi pembangunan nasional melalui penguatan sumber daya manusia, termasuk di antaranya kualitas pekerja," ujar Ketua Umum DPP SPN Djoko Heriyono di Posko Cemara, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (4/4/2019).

Selain itu, alasan SPN mendukung Jokowi-Ma'ruf karena sebagian besar anggota SPN menjatuhkan pilihan pada Jokowi-Ma'ruf. Bahkan SPN menyebut, dari 341.868 anggota, dia menargetkan 73 persen anggota akan memilih Jokowi-Ma'ruf.

"Perlu saya sampaikan, sebelum mengambil keputusan ini, kami sudah melakukan beberapa roadshow di daerah-daerah, terutama di Pulau Jawa, ternyata di kalangan bawah banyak yang berminat untuk mendukung Jokowi-Ma'ruf Amin," ujar Ketua Bidang Politik dan Hubungan Antara Lembaga Dalam Negeri DPP SPN, Puji Santoso menambahkan.

"Kawan-kawan kami yang menjadi calon legislatif, mayoritas berada di partai-partai pendukung pasangan 01, sehingga ini menjadi salah satu dasar kami membuat sikap, dan yang berikutnya salah satu dasar kami bisa meyakinkan untuk memberikan target 70-73 persen anggota SPN mendukung 01, Pak Jokowi dan KH Maruf Amin," imbuhnya.

Keputusan ini bertolak belakang dengan keputusan Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) yang memutuskan dukungan pada paslon 02 Prabowo Subianto-Sandiaga uno Dalam hal ini, SPN menjadi salah satu federasi di dalam KSPI.

Perbedaan sikap ini disebabkan SPN merasa hanya dijadikan KSPI sebagai komoditas politik semata tanpa mempertimbangkan realitas dan nilai-nilai perjuangan buruh. Selain itu, KSPI dianggap melakukan pengambilan keputusan secara sepihak.

"Karena pada umumnya di KSPI sendiri dia melakukan perwakilan atau keputusan rapat itu menjadi sepihak, karena nggak dibahas secara mendetil. Seperti visi misinya paslon itu apa, begitu ya. Sehingga nggak ada juga ditawarkan pembahasan di pasangan Pak Jokowi-KH Ma'ruf Amin. Dalam hal ini pasti ada sesuatu yang kita sendiri bisa nilai, suatu pemaksaan atau memang diambil secara sepihak," kata Djoko. 

Oleh sebab itu, meskipun pemilu sudah tinggal hitungan hari, SPN merasa tetap harus menyatakan sikap dalam perjuangan politik mereka.

"Dukungan ini sekaligus sebagai ikhtiar perjuangan politik kami untuk memperkuat posisi tawar kaum buruh ke dalam agenda-agenda pembangunan yang akan diusung oleh Jokowi-Amin ke depan, yang kami percaya akan lebih mampu menjadi penyambung kepentingan kaum buruh untuk mewujudkan kesejahteraan warga negara dan keadilan sosial," ujar Djoko.