Serambi islam

Makan Dulu, atau Shalat Dulu?

Ilustrasi. (Foto: Istimewa)

RIAULINK.COM - Beberapa orang berargumen; kalau salat tapi dalam kondisi perut lapar, nanti ingatnya malah makan dan itu malah mengurangi pahala solat. Tapi, sebenarnya bagaimana Islam menilai hal tersebut?

Okezone coba menanyakan masalah ini ke Ustadz Fauzan Amin. Menurutnya, hal yang mesti digarisbawahi di sini ialah waktu dari kondisi tersebut muncul. Maksudnya, kalau memang waktu solatnya masih panjang, tidak ada salahnya untuk makan dulu.

"Tapi, kalau memang waktu salat sudah mepet, ya, tentunya salat mesti didahulukan. Bagaimana pun, salat lebih penting daripada makan malam," terang Ustadz Fauzan melalui pesan WhatsApp, Senin (25/2/2019).

Sementara itu, Hadist HR. Bukhari no. 672 dan Muslim no 557 menjelaskan hal tersebut: "Apabila makan malam sudah tersaji, maka dahulukanlah makan malam tersebut dari shalat maghrib. Dan janganlah kalian tergesa-gesa dari makan kalian." (HR. Bukhari no. 672 dan Muslim no 557).

Terkait dengan hadist tersebut, Ustadz yang juga Ketua Ikatan Sarjana Quran Hadis Indonesia tersebut menjelaskan, semuanya itu kondisional.

"Jika kondisi darurat misal sangat lapar, hingga tidak kuat berdiri untuk sholat, maka dahulukan makan dulu. Atau seandainya memilih salat terlebih dahulu, tapi pada saat salat tidak khusuk gara-gara ingat makanan, maka hendaknya makan duluan selama tidak ada niat menafikan sholat," papar Ustadz Fauzan.

Jika Anda malah sengaja meninggalkan salat hanya karena ingin makan, maka Allah SWT tahu apa yang sebetulnya Anda lakukan dan tentunya ini akan mendapat ganjarannya.

Perlu ditekankan sekali lagi di sini, tegas Ustadz Fauzan, kalau memang waktu salat berjamaah sudah sangat sedikit, maka diharuskan untuk salat dulu. Kita tahu bersama juga, untuk melaksanakan solat, hanya butuh beberapa menit dan setelah itu Anda bisa makan untuk membuat perut kenyang.