'Tunggu Saya Keluar' Ancaman Habib Bahar Bin Smith untuk Jokowi
RIAULINK.COM - Terdakwa kasus penganiayaan Bahar Bin Smith melontarkan ancaman untuk Presiden Jokowi. Ancaman itu disampaikannya usai mendengarkan tanggapan jaksa atas eksepsinya.
"Tunggu saya keluar dan rasakan pedasnya lidah saya," kata Bahar di kutip dari detik.com
Terlepas dari maksud di balik ancaman tersebut, pernahkah terpikir bagaimana sebenarnya lidah bisa merasakan pedas?
Selama ini, lidah dikenal memiliki reseptor untuk mengecap rasa manis, asin, pahit, dan asam. Belakangan, para ilmuwan menemukan reseptor baru untuk rasa lain yakni umami.
Rasa pedas tidak berasal dari reaksi dengan reseptor-reseptor tersebut. Pedas justru berasal dari reaksi dengan reseptor panas (thermoreceptor) yang disebut VR 1 atau Vanilloid Receptor 1. Selain di lidah, reseptor ini juga ada di kulit dan permukaan mulut.
- Fadli Zon soal Grasi Jokowi bagi Nuril: Memalukan Bangsa
- Masa Orde Baru Pulihkan Ekonomi Pakai Utang dari Negara Blok Barat
- Pemerintah Tak Akan Turunkan 'Passing Grade' Tes CPNS
- BIN Sebut Ada 50 Penceramah Berpaham Radikal, Wiranto: Awasi, Bersihkan
- Gara-gara Kibarkan Bendera HTI, Pria Ini Diperiksa Polisi
Sesuai fungsinya sebagai reseptor panas, VR 1 bereaksi dengan suhu di atas 42 derajat celcius. Dikutip dari BBC Future, VR 1 juga bereaksi dengan asam. Diyakini sebagai mekanisme untuk melindungi jaringan dari ancaman panas dan asam.
Secara kebetulan, reseptor ini bereaksi juga dengan senyawa-senyawa dalam makanan. Antara lain dengan senyawa capsaicin pada cabai, pipperine pada lada, dan allyl isothiocynanate pada mustard atau lobak. Ini menjelaskan kenapa bahan-bahan tersebut terasa pedas ataupun 'panas' di lidah.
Mekanisme serupa juga terjadi saat mengunyah pappermint. Reseptor yang seharusnya bereaksi dengan penurunan suhu, secara kebetulan bereaksi juga dengan kandungan menthol di dalamnya sehingga lidah terasa dingin meski tidak sedang mengunyah es.
Tulis Komentar