Riau

Kekurangan Dokter, RSUD Rohul Belum Buka Layanan Cuci Darah

RIAULINK.COM, ROHUL- Layanan cuci darah atau Hemodialisa (HD), milik Rumah Sakit Umum Daerah Rokan Hulu (Rohul) belum bisa beroperasi. Penyebabnya, pihak rumah sakit masih terkendala mencari Dokter pengganti Dokter yang ditunjuk untuk menangani Unit Cuci darah tersebut, meskipun  saat ini 4 unit alat HD RSUD sudah siap difungsikan.

(22/2/2019) menyebutkan, pihaknya sudah mempersiapkan 2 dokter untuk menjalankan Unit Hemodialisa. 

Kedua dokter tersebut yakni dr Efrianto yang merupakan dokter spesialis penyakit dalam dan dr. Mahernie Lubis dokter umum. Para dokter tersebut dibantuk 3 orang perawat. Bahkan, para Dokter dan perawat yang nantinya membidangi unit tersebut, juga sudah diberikan pelatihan khusus dalam mengoperasikan Unit Hemodialisa.

"Persoalannya, akibat perpindahan dokter ke HD ini, berakibat kekosongan pada Unit Gawat Darurat (UGD). Apalagi, sebelum ada HD ini, kita juga sudah mengalami kekurangan 5 orang dokter jaga untuk menjamin pelayanan," cakap dr. Novil, kepada wartawan. 

Dijelaskan Novil, pelaypungkasnya. idealnya, diisi oleh minimal satu dokter ruangan dan satu dokter UGD. Namun karena kekurangan dokter selama ini seorang dokter terpaksa merangkap sebagai dokter UGD dan dokter ruangan.

Selain itu, Kekurangan SDM, khususnya dokter dan perawat ini, ke depan akan semakin bertambah dikarenakan ada 9 tenaga medis di RSUD yang lulus Calon Pegawai Negeri Sipil, namun penempatannya tidak di RSUD, melainkan di Puskesmas.

"Makanya agar kekurangan Dokter dan Perawat di RSUD Rohul ini tidak terus meningkat, kita sudah buat telaah staf ke Dinkes, BKD untuk menindaklanjuti kekurangan dokter dan Perawat di RSUD, agar bisa segera ditindaklanjuti sehingga seluruh unit layanan termasuk HD, bisa melayani secara maksimal," ucapnya.

Terkait kondisi ini, pihak RSUD Rohul mengharapkan pemerintah daerah untuk dapat memberikan dukungan dalam penambahan, baik dari sisi fasilitas pelayanan, Sumber Daya Manusia dan juga Anggaran. Hal ini penting untuk mempertahankan Predikat RSUD Rohul yang sudah terakreditasi secara nasional, disamping juga dapat melakukan inovasi pelayanan serta terobosan dalam meningkatkan unit pelayanan lainya.

Disinggung kapan target pengoperasian Unit Cuci Darah atau Hemodialisa, mengingat besarnya harapan masyarakat adanya layanan cuci darah ini, Novil mengatakan, pihaknya akan tetap berupaya semaksimal mungkin akan mengoperasikan layanan ini pada bulan Maret 2019 mendatang sesuai kesepakatan dengan persatuan nefrologi Indonesia Sumatera tengah. 

"Target kita tetap bulan Maret beroperasi, jika tidak ada tindak lanjut dari pemerintah terkait kekurangan dokter ini, solusinya RSUD terpaksa mengangkat dokter yang dibiayai melalui BLUD, jika itu terjadi semakin memberat keuangan RSUD akibat hutang dan tunda bayar obat," pungkasnya.