Nasional

Marak Hoaks, Jokowi Minta Kepala Desa Ajak Warga Rasional

Presiden Joko Widodo memberikan pengarahan kepada aparat desa peserta Rapat Koordinasi Nasional Penyelenggaraan Pemerintahan Desa Tahun 2019, di Taman Impian Jaya Ancol, Jakarta, Rabu (20/2). (CNN Indonesia/Feri Agus Setyawan)

RIAULINK.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta para kepala desa dan badan musyawarah desa untuk mengajak masyarakat berpikir rasional di tengah maraknya hoaks atau kabar bohong menjelang Pilpres 2019.

"Bapak, ibu dan saudara-saudara sekalian adalah tokoh yang bisa mengajak masyarakat untuk berpikir rasional. Untuk berpikir rasional, memakai logika, memakai nalar," kata Jokowi memberikan sambutan dalam Rapat Koordinasi Nasional Penyelenggaraan Pemerintahan Desa Tahun 2019, di Taman Impian Jaya Ancol, Jakarta, Rabu (20/2). 

Jokowi menyatakan hoaks dan fitnah semakin banyak disebarkan menjelang Pilpres 2019. Calon presiden petahana itu menyebut beberapa contoh hoaks dan fitnah yang muncul di tengah masyarakat adalah soal dirinya PKI, antek asing, hingga kriminalisasi ulama.

Sudah berulang kali Jokowi membantah fitnah dan hoaks yang menyebut dirinya terafiliasi PKI, antek asing, serta kriminalisasi ulama. Ia menyatakan akan terus membantah hal tersebut lantaran selama 4 tahun ke belakang selalu diam.

"Isu-isu seperti itu harus bapak ibu luruskan. Luruskan, jangan didiemin, kalau didiemin yang buat isu makin seneng, nanti buat isu yang lain. Setuju enggak?" ujar Jokowi yang dibalas "setuju" oleh para kepala desa.

Menurut Jokowi, kasihan bila masyarakat tak diberikan penjelasan yang sesungguhnya mengenai fitnah dan hoaks tersebut. Mantan wali kota Solo itu menyebut para perangkat desa tersebut harus berperan melawan isu-isu yang tersebar di tengah masyarakat.

"Ini bisa menganggu persatuan kita, menggangu kerukunan kita. Padahal aset terbesar bangsa ini adalah persatuan, persaudaraan, kerukunan, aset terbesar kita itu," kata dia.

Lebih lanjut, Jokowi juga mengingatkan para perangkat desa itu untuk menjaga kerukunan masyarakat di tengah tahun politik. Menurutnya, jangan sampai karena ada pemilihan, baik presiden, gubernur, bupati, wali kota, masyarakat terbelah.

"Urusan pilihan bupati antar kampung enggak mau ngomong, ada banyak, jangan seperti itu. Karena pilpres antarkampung antar tetangga enggak saling omong, ini lholholho," katanya.

"Jangan sampai kita ini terbawa arus politik yang tidak sehat. Kita ini mau mengadakan pesta demokrasi kok, yang namanya pesta itu bergembira, senang," ujar Jokowi menambahkan.