Parlemen

DPRD Riau Sayangkan Insiden Pagar Sekolah Roboh Kembali Terulang

Anggota DPRD Riau, Ade Hartati Rahmat

RIAULINK.COM, PEKANBARU - Anggota DPRD Riau daerah pemilihan Kota Pekanbaru, Ade Hartati Rahmat sangat menyayangkan kembali terjadinya peristiwa pagar roboh di Sekolah Dasar (SD) yang menimpa murid.

Ade Hartati mengaku miris dengan kejadian tersebut. Ia mengatakan, semestinya fasilitas pendidikan tersebut aman bagi seluruh siswa, apalagi siswa sekolah dasar.

"Kita sangat menyayangkan sekaligus berduka dengan kejadian tersebut. Meskipun SD dan SMP merupakan kewenangan Kabupaten/Kota, akan tetapi, tak terlepas dari perhatian bersama dari provinsi," kata Ade seperti dilansir dari laman Cakaplah.com, Kamis (7/2/2019).

Untuk itu, politisi PAN ini mengatakan jika ada hal-hal yang mana pemerintah kota/kabupaten tak mampu untuk melaksanakannya, seperti anggaran terbatas agar berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi Riau.

"Meski kewenangan itu sudah terbagi antara kabupaten dan provinsi, tapi provinsi juga bertanggungjawab dengan kabupaten dengan cara memberikan bantuan keuangan. Hal-hal seperti ini bisa dikoordinasikan, jangan sampai jatuh korban seperti ini," tukasnya.

Seperti yang diberitakan CAKAPLAH.com sebelumnya, insiden pagar sekolah roboh kembali terjadi di Pekanbaru. Kali ini, terjadi di Sekolah Dasar (SD) 121 Pekanbaru, Jalan Pepaya, Sukajadi, tepatnya di belakang kantor Walikota Pekanbaru. Akibatnya, satu siswa kelas 3 SD 121 harus mendapatkan perawatan di rumah sakit.

"Kejadiannya saat jam istirahat di mana saya lihat ramai-ramai orang di pagar depan," kata Yenni, Guru Kelas di SD 121 Pekanbaru.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru, Abdul Jamal, menegaskan bahwa pihaknya sangat peduli terhadap kondisi prasarana di sekolah. Ia juga menegaskan setiap pembangunan harus dilaporkan ke Disdik dan proses pembangunannya harus diawasi.

"Kalau yang roboh di SD 121 itu bukan pagar kita (dibangun Disdik). Pagar itu hasil modifikasi dan tidak dilaporkan ke kita sebelumnya," ujar Jamal pada Kamis (7/2/2019).

Jamal mengatakan lagi bahwa pagar yang dibangun oleh disdik, seperti yang tampak di lokasi, tetap berdiri kokoh. Ia juga menyayangkan pihak sekolah yang kurang tanggap terhadap modifikasi pagar yang berisiko tersebut. 

"Kalau ada perubahan hendaknya lapor. Apalagi pembangunannya tidak cukup kokoh. Sehingga begitu dipanjat anak-anak, temboknya miring dan roboh," tegasnya.

Jamal juga meminta kepala sekolah untuk ikut bertanggungjawab terhadap insiden tersebut. Termasuk biaya pengobatan dari siswa yang terkena akibat dari pagar roboh tersebut.

"Ini memang tugas berat bagi kepala sekolah. Kepala sekolah harus keliling mengawasi berbagai sudut sekolah sebelum belajar mengajat dimulai setiap harinya," pungkas Jamal.